A. Evaluasi Kesiswaan
Menurut Bloom
dalam Daryanto evaluasi adalah pengumpulan
kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam
kenyataanya terjadi perubahan dan
menetapakan sejauh mana
tingkat perubahan tersebut.[1]
Sedangkan kesiswaan adalah segala hal yang berkaitan dengan
siswa, pembinaan sekolah
mulai dari perencanaan penerimaan siswa, pembinaan
selama siswa berada di sekolah, sampai dengan siswa menamatkan pendidikannya
melalui penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya proses belajar
mengajar yang efektif.[2]
Jadi evaluasi kesiswaan adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis
tentang segala hal yang berkaitan dengan siswa untuk menetapkan apakah dalam
kenyataanya terjadi perubahan dan menetapakan sejauh mana tingkat perubahan
pada diri siswa tersebut.
B. Fungsi Evaluasi Kesiswaan
Menurut Widoyoko:[3]
1) Mengomunikasikan program kepada publik.
2) Menyediakan informasi bagi pembuat keputusan.
3) Penyempurna program yang ada.
C. Tahapan Evaluasi Kesiswaan
Menurut Widoyoko adalah sebagai berikut:[4]
1) Menentukan tujuan
2) Menentukan instrumen penelitian
3) Penyusunan instrumen penilaian
4) Pengumpulan data
5) Analisis
D. Teknik Evaluasi Kesiswaan
Menurut Daryanto, teknik evaluasi dapat digolongkan menjadi 2 macam yaitu:[5]
1) Teknik Tes
a. Kuesioner (questionare)
Adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus di
isi oleh orang yang akan diukur responden.
b. Daftar cocok (check list)
Adalah deretan pernyataan dimana responden yang
dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok (v) di tempat yang sudah disediakan.
c. Wawancara (interview)
Adalah suatu cara yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak.
d. Pengamatan
Adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti
serta pencatatan secara sistematis.
2) Teknik non tes
Teknk non tes merupakan suatu alat pengumpul informasi tetapi jika dibandingkan
dengan alat-alat pengumpul lain, tes ini bersifat resmi karena penuh dengan
batasan-batasan.
Ditinjau dari kegunaan tes dibedakan menjadi 3 yaitu:
a. Tes diagnostik
Adalah tes yang digunakan untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan
kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat.
b. Tes Formatif
Dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa
telah terbentuk setelah mengikuti program.
c. Tes Sumatif
Dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian program.
Dilaksanakan pada akhir semester.
[2] W. Mantja. Profesionalisasi Tenaga Kependidikan,
Manajemen Pendidikan dan
Supervisi Pengajaran. Malang: Elang Mas. 2007. Hal 35.
No comments:
Post a Comment