Tuesday 22 November 2016

Sosiologi Pendidikan Sebagai Disiplin Ilmu


KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberi hidayah kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Pendidikan.
Dalam makalah ini, kami memberikan uraian singkat mengenai Sosiologi Pendidikan Sebagai Disiplin Ilmu. Alasan mengenai kenapa sosiologi pendidikan dikategorikan sebagai disiplin ilmu terlepas dari ilmu sosiologi dan ilmu pendidikan. Dan beberapa pembahasan lain yang akan di uraikan dalam makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan kami dalam menyusun makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi sempurnanya makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut serta dalam terselesaikannya makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Kami sangat berharap, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua serta langkah kita dalam menuntut ilmu senantiasa diridhai oleh Allah SWT.


Mojokerto, 1 November,  201

 






Daftar Isi

Bab I

Pendahuluan

A.    Latar Belakang Masalah

Ilmu sosiologi merupakan ilmu sosial atau ilmu mengenai masyarakat, baik struktur sosial, tingkah laku ataupun norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Sedangkan ilmu pendidikan merupakan ilmu yang membahas mengenai pendidikan dalam hal ini baik pendidikan di lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah. Sedangkan sosiologi pendidikan merupakan gabungan dari kedua ilmu tersebut. Dilihat dari objek penyelidikannya sosiologi pendidikan  adalah bagian dari ilmu sosial terutama sosiologi dan ilmu pendidikan yang secara umum juga  merupakan bagian dari kelompok ilmu sosial.[1]

B.    Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan sosiologi pendidikan?
2.      Apa saja objek penelitian dalam sosiologi pendidikan?
3.      Apa saja metode penelitian dalam sosiologi pendidikan?
4.      Apa peran sosiologi pendidikan sebagai ilmu murni?
5.      Apa peran sosiologi pendidikan sebagai ilmu terapan?

C.     Tujuan Pembahasan

1.      Untuk mengetahui pengertian dari sosiologi pendidikan.
2.      Untuk mengetahui objek-objek penelitian dalam sosiologi pendidikan.
3.      Untuk mengetahui metode dalam penelitian sosiologi pendidikan.
4.      Untuk mengetahui peran sosiologi pendidikan sebagai ilmu murni.
5.      Untuk mengetahui peran sosiologi pendidikan sebagai ilmu terapan.



Bab II

Pembahasan

A.     Pengertian Sosiologi dan Sosiologi Pendidikan

Ilmu sosiologi dan ilmu pendidikan merupakan suatu ilmu sosial. Keduanya memiliki perbedaan dalam pokok pembahasannya. Akan tetapi, keduanya dapat digabungkan menjadi satu disiplin ilmu yang saling berhubungan karena memiliki objek penelitian, pokok permasalahan dan metode yang digunakan untuk meneliti permasalahan tersebut.
Secara terminologi ‘sosilogi’ berasal dari bahasa Latin dan Yunani, yakni kata ‘socius’ dan ‘logos’. ‘Socius’ (Yunani) yang berarti ‘kawan’, ‘berkawan’, ataupun ‘bermasyarakat’. Sedangkan ‘logos’ berarti ‘ilmu’ atau bisa juga ‘berbicara tentang sesuatu’. Dengan demikian secara harfiah istilah “sosiologi” dapat diartikan ilmu tentang masyarakat.[2]
Ilmu sosiologi merupakan ilmu tentang tingkah laku manusia baik sebagai makhluk sosial maupun makhluk individu. Ilmu sosiologi sepenuhnya membahas tentang interaksi dan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari baik sebagai seorang individu maupun sebagai makhluk sosial.
Sedangkan ilmu pendidikan objek pembahasannya adalah mengenai dunia pendidikan, baik siswa, guru, sekolah dan lain-lain. Ilmu pendidikan banyak membahas tentang anggota sekolah. Pendidikan termasuk juga dalam ilmu sosial, karena salah satu tujuan ilmu pendidikan adalah untuk mendewasakan anak.
Ilmu Pendidikan adalah Ilmu yang mempelajari serta memproses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang di usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan: Proses, cara, pembuatan mendidik.[3]
Proses anak menuju tahap dewasa, tak lepas dari perannya dengan lingkungan sekitar. Baik dihadapkan dalam kepentingan individu maupun dalam kepentingan kelompok. Oleh karena itu, ilmu pendidikan termasuk juga dalam ilmu sosial.
Sedangkan yang dimaksud dengan sosiologi pendidikan adalah gabungan dari kedua disiplin ilmu yaitu ilmu sosiologi dan juga ilmu pendidikan. Dalam sosiologi pendidikan, akan dibahas mengenai hubungan antara masyarakat dengan pendidikan. Sosiologi Pendidikan, yakni suatu cabang sosiologi yang secara khusus mempelajari fenomena kehidupan masyarakat yang berhubungan dengan perilaku pendidikan.[4]
Alasan sosiologi pendidikan dikatakan sebagai suatu disiplin ilmu adalah karena sosiologi pendidikan telah memenuhi persyaratan untuk dijadikan sebagai disiplin ilmu. Ada beberapa syarat agar suatu pengetahuan dapat dikatakan sebagai sebuah disiplin ilmu. Diantaranaya adalah Memiliki objek kajian, ada pokok permasalahan, dan memiliki metode penelitian.

B.     Objek Kajian Sosiologi Pendidikan.

Suatu pengetahuan jika ingin dikatakan sebagai disiplin ilmu, maka harus memiliki objek kajian dalam keilmuan tersebut. sosiologi pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu disiplin ilmu karena didalamnya terdapat objek kajian. Hal itu dapat dilihat dari penjelasan di bawah ini.
Objek penelitian sosiologi pendidikan adalah tingkah laku sosial, yaitu tingkah laku manusia dan institusi sosial yang terkait dengan pendidikan. Tingkah laku itu hanya dapat dimengerti dari tujuan, cita-cita atau nilai-nilai yang dikejar. Sebagaimana dalam terminologi sosiologi,  sosiologi pendidikan berbicara tentang pandangan tentang kelas, sekolah, keluarga, masyarakat desa, kelompok-kelompok masyarakat dan sebagainya, masing-masing terangkum dalam wilayah suatu sistem sosial.[5]
Jadi, objek penelitian dari sosiologi pendidikan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tingkah laku warga sekolah dalam berinteraksi terhadap sesama warga sekolah maupun berinteraksi dengan masyarakat, baik sebagai seorang individu maupun dalam kelompok. Dalam interaksinya dengan masyarakat, warga sekolah memiliki peran penting sebagai orang yang terdidik.
Dari penjeasan diatas, terbukti bahwa sosiologi pendidikan telah memenuhi salah satu syarat dikatakan sebagai suatu disiplin ilmu. Akan tetapi belum sepenuhnya dapat dikatakan sebagai disiplin ilmu, karena masih ada dua syarat yang harus dipenuhi.

C.      Pokok Permasalahan dalam Sosiologi Pendidikan

Dalam sosiologi pendidikan akan ditemukan beberapa permasalahan yang berhubungan antara ilmu pendidikan dengan ilmu sosiologi. Diantaranya adalah hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat, hubungan antarmanusia di dalam sekolah, pengaruh sekolah terhadap perilaku dan kepribadian semua pihak di sekolah atau lembaga pendidikan dan lembaga pendidikan dalam masyarakat.

1.     Hubungan Sistem Pendidikan dengan Aspek Lain dalam Masyarakat

Terdapat beberapa pembahasan dalam hubungan sistem pendidikan dengan aspek lain dalam masyarakat. Yaitu hubungan pendidikan dengan sistem sosial atau struktur sosial, hubungan antara sistem pendidikan dengan proses kontrol sosial dan sistem kekuasaan, fungsi pendidikan dalam kebudayaan, fungsi sistem pendidikan dalam proses perubahan sosial dan kultural atau usaha mempertahankan status quo, dan fungsi sistem pendidikan formal bertalian dengan kelompok rasial, kultural dan sebagainya.

2.     Hubungan Antarmanusia di dalam Sekolah

Lingkup ini membahas tentang hubungan antar masyarakat yang terdapat di sekolah,misalnya hubungan antar individu di sekolah, baik guru dengan guru, guru dengan murid, guru dengan kepala sekolah, dan kelompok yang terdapat dalam sekolah tersebut. Ravik Karsidi dalam bukunya yang berjudul Sosiologi Pendidikan menyebutkan bahwa hubungan antarmanusia di sekolah dengan hubungan manusia di luar lingkungan sekolah memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut antara lain adalah: Hakikat kebudayaan sekolah sejauh ada perbedaannya dengan kebudayaan di luar sekolah, dan Pola interaksi sosial dan struktur masyarakat sekolah, yang antara lain meliputi berbagai hubungan kekuasaan, stratifikasi sosial dan pola kepemimpinan informal sebagai terdapat dalam clique serta kelompok-kelompok murid lainnya.[6]

3.      Pengaruh Sekolah Terhadap Perilaku dan Kepribadian Semua Pihak di Sekolah/Lembaga Pendidikan

Dalam pengaruhnya terhadap perilaku dan kepribadian warga sekolah, pembahasannya adalah mengenai peranan sosial guru atau tenaga kependidikan di lingkungan luar sekolah, apakah sekolah mempengaruhi hal tersebut atau justru tidak berpengaruh. Selanjutnya adalah kepribadian guru dan pengaruhnya terhadap perilaku peserta didik baik di sekolah maupun di lingkungan sosial dan fungsi lembaga pendidikan atau sekolah dalam sosialisasi murid. Yang dimaksud sosialisasi murid disini adalah menjadikan murid sebagai makhluk sosial, karena sosiologi pendidikan merupakan ilmu sosial yang berhubungan dengan pendidikan.

4.      Lembaga Pendidikan Dalam Masyarakat

menganalisis interaksi lembaga pendidikan dengan masyarakat, hubungan antara lembaga pendidikan dengan masyarakat sekitar. Hal yang termasuk hal tersebut yaitu :

a.      Pengaruh masyarakat atas organisasi sekolah / lembaga pendidikan.

Pembahasannya tentang analisis terhadap pengaruh masyarakat dengan organisasi sekolah baik atau burukkah dampak yang diberikan masyarakat untuk lembaga pendidikan yang ada pada lingkungan masyarakat tersebut. dari analisis tersebut bisa dicari solusi untuk kedua belah pihak antara lembaga sekolah dengan masyarakat.
Masyarakat dapat mempengaruhi berkembangnya organisasi sekolah/ lembaga pendidikan, misalnya seperti pada salah satu pondok pesantren, pengaruh doktrin dari masyarakat dapat berdampak buruk pada santri lembaga tersebut, karena kebebasan masyarakat akan membuat santri merasa terkekang. Dan pada sekolah umum masyarakat dapat berdampak baik pula dengan organisasi sekolah misalnya organisasi sekolah yang masih belum berkembang dapat mencontoh atau belajar berorganisasi kepada organisasi masyarakat seperti karang taruna.

b.      Analisis proses pendidikan yang terdapat dalam sistem-sistem sosial dalam masyarakat luar sekolah.

Pembahasannya adalah mengenai analisa proses pendidikan yang terdapat di dalam sistem sosial dalam masyarakat luar sekolah. Apakah proses tersebut memberikan dampak yang positif atau justru memberikan dampak yang negatif bagi masyarakat sekolah dan masyarakat luar sekolah. Dan apakah proses tersebut dapat mempengaruhi sistem sosial masyarakat atau justru tidak mempengaruhi.

c.       Hubungan antarsekolah dan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan.

Pembahasan disini adalah mencari tahu hubungan antara sekolah dengan masyarakat. Apakah masyarakat memiliki pengaruh terhadap proses pendidikan di suatu lembaga, atau sebaliknya, sekolah yang mempengaruhi masyarakat. Misalnya adalah sistem sosial yang berkembang dalam suatu masyarakat dapat mempengaruhi proses pelaksanaan pendidikan di daerah tersebut.

d.      Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam masyarakat berkaitan dengan organisasi sekolah, yang perlu untuk memahami sistem pendidikan dalam masyarakat serta integrasinya di dalam keseluruhan kehidupan masyarakat.

Demografi merupakan susunan jumlah dan perkembangan penduduk. Ilmu yang memberikan uraian atau gambaran statistik mengenai suatu bangsa dari sudut sosial politik. Sedangkan ekologi adalah hubungsn timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya.
Jadi yang dibahas dalam hal ini merupakan hubungan timbal balik antara warga sekolah dengan lingkungan masyarakat di sekitanya dan juga pengaruh sekolah terhadap perkembangan jumlah penduduk di suatu daerah tertentu yang terdapat sekolah tersebut.

D.    Metode Dalam Penelitian Sosiologi Pendidikan

Metode merupakan cara yang digunakan untuk memudahkan suatu pekerjaan agar tercapainya tujuan yang diinginkan. Dalam penelitian sosiologi pendidikan, terdapat beberapa metode penelitian yang dapat memudahkan peneliti dalam mencapai tujuannya. Diantaranya adalah sebagai berikut.
Yang dimaksud dengan studi cross-sectional adalah studi yang meliputi suatu daerah yang luas dalam jangka waktu tertentu. Studi longitudinal adalah studi yang berlangsung sepanjang waktu yang menggambarkan suatu kecenderungan atau serangkaian observasi sebelum dan sesudah.

2.     Metode Evaluasi

Metode ini dilakukan dengan cara mengukur keefektifan suatu program untuk mengetahui tingkat keberhasilan program tersebut. Misalnya dalam bidang pendidikan adalah evaluasi program kurikulum sekolah apakah efektif meningkatkan tujuan pendidikan secara signifikan atau sebaliknya.

3.     Metode Kuantitatif dan Kualitatif

Metode kuantitatif adalah pengumpulan data dengan menggunakan angka-angka, kemudian disimpulkan dengan menggunakan skala, tabel dan lain-lain. Sedangkan metode kualitatif adalah pengumpulan data dengan melihat interaksi secara langsung terhadap objek yang diteliti yang membentuk tindakan dalam kondisi sosial tertentu.
Metode kuantitatif mencakup dua metode yaitu metode statistik, yaitu metode yang mengunakan perhitungan matematis, biasanya dibentuk menjadi tabel ataupun yang lainnya. Kemudian yaitu metode sosiometri, yaitu pengumpulan data dengan menggunakan skala-skala untuk mengetahui hubungan sosial dalam masyarakatnya.
Metode kualitatif mencakup tiga metode, yaitu metode historis yaitu mengamati peristiwa yang telah terjadi sebelumnya hingga menyebabkan suatu permasalahan sosial. Metode komparatif atau perbandingan dari suatu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya sehingga ditemukan perbedaan dan persamaan antara kedua kelompok tersebut. yang terakhir yaitu metode studi kasus yaitu tentang pengamatan keadaan baik individu maupun kelompok sosial dalam tempat tertentu.
Metode induktif adalah metode yang digunakan untuk memperoleh kaidah umum dengan mempelajari gejala yang khusus. Metode deduktif adalah metode yang digunakan untuk memperoleh kaidah khusus dengan mempelajari gejala yang umum.

5.      Metode empiris dan rasionalistis

Metode empiris yaitu berdasarkan pada fakta yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Metode rasionalitas yaitu berdasarkan pemikiran yang rasional untuk mengetahui masalah sosial yang terjadi di masyarakat.

E.     Sosiologi Pendidikan Sebagai Ilmu Murni dan Ilmu Terapan

Sebelum memahami sosiologi pendidikan sebagai ilmu murni dan ilmu terapan, perlu anda ketahui pengertian dari ilmu murni dan ilmu terapan. Yang dimaksud dengan ilmu murni adalah ilmu yang membahas atau mendalami ilmu itu sendiri. Dalam pendidikan ilmu murni akan tampak dari adanya usaha untuk membahas teori-teori pendidikan secara dalam. Ilmu Pengetahuan Murni berfokus kepada teori yang ditujukan untuk menemukan pengetahuan baru. Sedangkan ilmu terapan adalah penerapan dari ilmu murni tersebut dalam kehidupan bermasyarakat, atau bisa dikatakan sebagai praktek secara langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Sosiologi pendidikan sebagai ilmu murni adalah pembelajaran dengan menggunakan kajian teoretis semata. Penelitian yang digunakan biasanya hanya untuk sebatas pengembangan kurikulum pendidikan atau efektivitas dan efisiensi sistem pengajaran guru terhadap murid. Jadi, sosiologi pendidikan sebagai ilmu murni merupakan proses pembelajaran hanya berdasarkan teori saja, akan tetapi tidak berupa pengaplikasian dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun diaplikasikan, hal itu hanya sebatas untuk menunjang kemajuan lembaga sekolah tersebut yang tidak berpengaruh terhadap lingkungan sosial masyarakat di sekitarnya.
Sedangkan sosiologi pendidikan sebagai ilmu terapan merupakan pengaplikasian dari teori yang sudah didapatkan dalam pembelajaran di sekolah baik guru maupun siswa. Contohnya adalah penerapan norma sosial yang dipelajari dari sekolah tentang kesopanan, kesusilaan, tanggung jawab, wibawa, sikap tenggang rasa, simpati, empati dan lain-lain.


Bab III

Penutup

A.     Kesimpulan

1.     Pengertian sosiologi dan sosiologi pendidikan

Ilmu sosiologi merupakan ilmu tentang tingkah laku manusia baik sebagai makhluk sosial maupun makhluk individu. Ilmu sosiologi sepenuhnya membahas tentang interaksi dan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari baik sebagai seorang individu maupun sebagai makhluk sosial.
Ilmu Pendidikan adalah Ilmu yang mempelajari serta memproses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang di usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan: Proses, cara, pembuatan mendidik.
Sosiologi Pendidikan, yakni suatu cabang sosiologi yang secara khusus mempelajari fenomena kehidupan masyarakat yang berhubungan dengan perilaku pendidikan.

2.     Objek Penelitian Sosiologi Pendidikan

Objek penelitian dari sosiologi pendidikan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tingkah laku warga sekolah dalam berinteraksi terhadap sesama warga sekolah maupun berinteraksi dengan masyarakat, baik sebagai seorang individu maupun dalam kelompok. Dalam interaksinya dengan masyarakat, warga sekolah memiliki peran penting sebagai orang yang terdidik.

3.     Pokok Permasalahan Sosiologi Pendidikan

Dalam sosiologi pendidikan akan ditemukan beberapa permasalahan yang berhubungan antara ilmu pendidikan dengan ilmu sosiologi. Diantaranya adalah hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat, hubungan antarmanusia di dalam sekolah, pengaruh sekolah terhadap perilaku dan kepribadian semua pihak di sekolah atau lembaga pendidikan dan lembaga pendidikan dalam masyarakat.

4.      Metode Dalam Penelitian Sosiologi Pendidikan

a.       Studi cross-sectional dan longitudinal
b.      Metode Evaluasi
c.       Metode Kuantitatif dan Kualitatif
d.      Metode induktif dan deduktif

e.       Metode empiris dan rasionalistis

5.     Sosiologi pendidikan sebagai ilmu murni dan ilmu terapan

Sosiologi pendidikan sebagai ilmu murni merupakan proses pembelajaran hanya berdasarkan teori saja, akan tetapi tidak berupa pengaplikasian dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun diaplikasikan, hal itu hanya sebatas untuk menunjang kemajuan lembaga sekolah tersebut yang tidak berpengaruh terhadap lingkungan sosial masyarakat di sekitarnya.
Sedangkan sosiologi pendidikan sebagai ilmu terapan merupakan pengaplikasian dari teori yang sudah didapatkan dalam pembelajaran di sekolah baik guru maupun siswa. Contohnya adalah penerapan norma sosial yang dipelajari dari sekolah tentang kesopanan, kesusilaan, tanggung jawab, wibawa, sikap tenggang rasa, simpati, empati dan lain-lain.

B.     Saran

Sosiologi pendidikan merupakan ilmu yang berhubungan dengan makhluk hidup sosial yang terdapat di suatu lembaga pendidikan baik formal maupun nonformal. Sosiologi pendidikan merupakan suatu kajian ilmu yang tidak dapat dipelajari berdasarkan teori semata, akan tetapi harus di aplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, akan lebih baik jika semua teori yang telah didapatkan dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, kami memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon sekiranya semua pihak yang membaca makalah ini dapat memberikan kritik dan juga saran yang membangun demi untuk kesempurnaan makalah ini.



Daftar Pustaka

Karsidi, Ravik. SOSIOLOGI PENDIDIKAN (Sebuah Pengantar), (Surakarta: UNS Press dan LPP UNS, 2005).
http://www.materisma.com/2014/08/penjelasan-sosiologi-sebagai-ilmu-dan.html Diakses pada tanggal 14 November 2016, pukul 01:21 WIB.
Karyanto, Dadang Djoko. “Sosiologi Pendidikan Sebagai Ilmu Murni Dan Terapan”, Paper, Universitas Jambi, Jambi, 2016.
http://zackeyhernandez.blogspot.co.id/2013/04/pendidikan-dan-masyarakat.html Diakses pada tanggal 14 November 2016, pukul 01:37 WIB.
http://pandidikan.blogspot.co.id/2011/04/aspek-aspek-sosial-dalam-pendidikan.html Diakses pada tanggal 14 November 2016, pukul 01:30 WIB.
http://pii-mesir.blogspot.co.id/2012/03/sosiologi-dan-perannya-dalam-pendidikan.html Diakses pada tanggal 14 November 2016, pukul 01:28 WIB.
http://dwiarum85.blogspot.co.id/2012/11/sosiologi-sebagai-ilmu-terapan.html Diakses pada tanggal 14 November 2016, pukul 01:15 WIB.
http://idaaka.blogspot.co.id/2012/11/ilmu-murni-dan-terapan-dalam-pendidikan.html Diakses pada tanggal 14 November 2016, pukul 02:00 WIB.


[1] Ravik Karsidi, SOSIOLOGI PENDIDIKAN (Sebuah Pengantar), (Surakarta: UNS Press dan LPP UNS, 2005). Hal. 1
[2] Ravik Karsidi, SOSIOLOGI PENDIDIKAN (Sebuah Pengantar), (Surakarta: UNS Press dan LPP UNS, 2005). Hal. 1
[5] Ravik Karsidi, SOSIOLOGI PENDIDIKAN (Sebuah Pengantar), (Surakarta: UNS Press dan LPP UNS, 2005). Hal. 2
[6] Ravik Karsidi, SOSIOLOGI PENDIDIKAN (Sebuah Pengantar), (Surakarta: UNS Press dan LPP UNS, 2005). Hal. 2

RANGKUMAN MATERI TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH LENGKAP

A.    Konsep Karya Ilmiah Karya ilmiah terbentuk dari kata “karya” dan “ilmiah”. Karya berarti kerja dan hasil kerja dan ilmiah berari ...