Saturday, 3 November 2018

PERENCANAAN MANAJEMEN KESISWAAN



PERENCANAAN MANAJEMEN KESISWAAN
Referensi: Meilina Bustari. 2005. Manajemen peserta didik. Yogyakarta : FIP UNY
Perencanaan manajemen kesiswaan dilakukan ketika penerimaan siswa baru, kelulusan, jumlah putus sekolah, dan kepindahan. Khusus mengenai perencanaan siswa akan langsung berhubungan dengan kegiatan penerimaan dan proses pencatatan atau dokumentasi data pribadi siswa, yang kemudian  tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan pencatatan atau dokumentasi data hasil belajar dan aspek-aspek lain yang diperlukan dalam kegiatan akademik maupun non-akademik.
Langkah awal dalam manajemen kesiswaan meliputi kegiatan:
a.       Analisis kebutuhan siswa
Analisis kebutuhan siswa yaitu penetepan siswa yang dibutuhkan oleh lembaga pendidikan yang meliputi:
1.      Merencanakan jumlah siswa yang akan diterima dengan pertimbangan daya tampung kelas/jumlah kelas yang tersedia, serta pertimbangan rasio murid dan guru. Secara ideal rasio murid dan guru adalah 1 : 3.
2.      Menyusun program kegiatan kesiswaan yaitu visi dan misi sekolah, minat dan bakat siswa, sarana dan prasarana yang ada, anggaran yang tersedia dan tenaga kependidikan yang tersedia.
b.      Rekruitmen siswa
pada hakikatnya proses pencarian, menentukan siswa yang nantinya akan menjadi siswa di lembaga sekolah yang bersangkutan.
Langkah-langkah dalam kegiatan ini adalah:
1.      Membentuk panitia penerimaan siswa baru yang meliputi guru, tenaga TU, dan dewan sekolah/komite sekolah.
2.      Pembuatan dan pemasangan pengumuman penerimaan siswa baru yang dilakukan secara terbuka. Informasi yang harus ada dalam pengumuman tersebut adalah gambaran singkat lembaga, persyaratan pendaftaran siswa baru, cara pendaftaran, tempat pendaftaran, biaya pendaftaran, waktu dan tempat seleksi dan pengumuman hasil seleksi.
c.       Seleksi siswa
Seleksi siswa merupakan kegiatan pemilihan calon siswa untuk menentukan diterima atau tidaknya calon siswa menjadi siswa di lembaga pendidikan berdasarkan ketentuan yang berlaku. Adapun cara-cara seleksi yang dapat digunakan adalah:
1.      Tes atau ujian, yaitu tes psikotest, tes jasmani, tes kesehatan, tes akademik, atau tes keterampilan.
2.      Penelusuran bakat kemampuan, biasanya berdasarkan pada prestasi yang diraih oleh calon siswa dalam bidang non-akademik.
3.      Nilai UAN
d.      Orientasi siswa baru
Orientasi siswa baru merupakan kegiatan mengenalkan situasi dan kondisi lembaga pendidikan tempat siswa menempuh pendidikan. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik sekolah dan lingkungan sosial sekolah. Tujuan dengan orientasi tersebut adalah agar siswa mengerti dan mentaati peraturan yang berlaku di sekolah, siswa dapat aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan sekolah, dan siap menghadapi lingkungan baru secara fisik, mental, dan emosional.
e.       Penempatan siswa (pembagian siswa)
Pembagian siswa yaitu kegiatan pengelompokkan siswa yang dilakukan dengan sistem kelas, pengelompokan siswa bisa dilakukan berdasarkan kesamaan yang ada pada siswa yaitu jenis kelamin dan umur. Selain itu juga pengelompokan berdasar perbedaan yang ada pada siswa seperti minat, bakat, dan kemampuan.
f.       Pencatatan dan pelaporan siswa
Pencatatan dan pelaporan siswa dimulai sejak siswa diterima di sekolah sampai dengan tamat atau meninggalkan sekolah. Tujuan pencatatan tentang kondisi siswa dilakukan agar lembaga mampu melakukan bimbingan yang optimal pada siswa. Sedangkan pelaporan dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab lembaga dalam perkembangan siswa di sebuah lembaga. Adapaun pencatatan yang diperlukan untuk mendukung data mengenai siswa adalah:
1.      Buku induk siswa, berisi catatan tentang siswa yang masuk di sekolah tersebut, pencatatan disertai dengan nomor induk siswa.
2.      Buku klapper, pencatatannya diambil dari buku induk dan penulisannya diurutkan berdasarkan abjad.
3.      Daftar presensi, digunakan untuk memeriksa kehadiran siswa pada kegiatan sekolah.
4.      Daftar catatan pribadi siswa berisi data setiap siswa beserta riwayat keluarga, pendidikan dan data psikologis. Biasanya buku ini mendukung program bimbingan dan penyuluhan di sekolah.

No comments:

Post a Comment

RANGKUMAN MATERI TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH LENGKAP

A.    Konsep Karya Ilmiah Karya ilmiah terbentuk dari kata “karya” dan “ilmiah”. Karya berarti kerja dan hasil kerja dan ilmiah berari ...