TQM
bermula di amerika serikat selama PDII, ketika W. Edward deming
menolong parainsinyur dan teknisi dengan menggunakan teori statistic
untuk memperbaiki mutu produksi. Setelah perang teorinya banyak
diremehkan oleh perusahaan amerika. Kemidian deming pergi ke jepang,
dimana dia mengajarkan pemimpin bisnis top pada stastistical quality
control, agar mereka dapat membangun negaranya.
TQM
muncul sebagai respons pada kesulitan membaurkan pendekatan mutu teknis
dengan tenaga kerja yang berkembang pesat tak terlatih atau semi
terlatih, saat dan setelah PDII.
APA ITU TQM?
1. Tobin
(1990) mendefinisikan TQM sebagai usaha terintegrasi total untuk
mendapatkan manfaaat kompetitif dengan secara terus-menerus memperbaiki
setiap fase.
2. Witcher (1990) menekankan pada pentingnya aspek-aspek TQM menggunakan penjelasan berikut
a. Total menandakan bahwa setiap orang dalam perusahaan harus dilibatkan (dan mungkin para pelanggan dan pemasok)
b. Quality:mengindikasikan bahwa keperluan-keperluan pelanggan sepenuhnya dipenuhi
c. Management: menjelaskan bahwa eksekutif senior pun harus komit secara penuh.
3. Feigenbaum(1983)
mendefinisikan TQM sebagai dampak control mutu total dan tahun 1991
mendefinisikan ulang lebih lengkap, yaitu system mutu total dijelaskan
sebagai salah satu yang merangkum keseluruhan siklus kepuasan pelanggan
dari interpretasi keperluannya terutama pada tahap pemesanan, melalui
pasokan produk atau jasa dari harga ekonominya dan pada persepsinya dari
produk setelah dia menggunakannya pada sepanjang periode waktu.
PERANGKAT TQM
TQM
yang baik harus memiliki karakteristik, kepemimpinan, kepuasan,
pelanggan total, kepuasan total, keterlibatan total, pencegahan error,
komitmen, perbaikan terus-menerus, pelatihan dan pendidikan, penghargaan
dan pengakuan, kerja sama dan tim kerja. Kontribusi terpenting dalam
menciptakan lingkungan mutu total adalah mengena program-program
perbaikan terus-menerus menggunakan perangkat dan teknik-teknik SPC
(Stastitical prosess control) seperti halnya tujuh perangkat(tool)
berikut:
1. Checjsheet
2. Diagram akar dan penyebab
3. Histogram
4. Flowchart
5. Control chart
6. Pareto diagram
7. Scatter diagram
Kemuadian di kenal pada perangkat yang juga termasuk SPC:7 new tools:
1. Diagram hubungan
2. Diagram afinitas
3. Diagram sistematis
4. Diagram matriks
5. Metode matriks dan analisis
6. Grafik PDPC (Process Decision Programme Chart)
7. Diagram panah
Dan metode-metode pendukung lainyya seperti:
1. Benchmarkong
2. Brainstorming
3. ABC
4. Perbandingan berpasangan
5. Pemetaan proses
6. Dan seterusnya
MENYESUAIKAN HARAPAN KARYAWAN DENGAN STRATEGI PERUSAHAAN MELALUI KOMUNIKASI DAN DISIPLIN KERJA
Cara-cara
para manajer memengaruhi harapan karyawan, sebagai langkah pertama
dalam menerapkan strategi perusahaan dan stratefi SDM, yautu:
· Bagaimana manajemen dapat membentuk harapan-harapan karyawan
· Bagaimana strategi dikomunikasikan untuk membangun sebuah harapan. Bahkan suatu rangsangan, tentang perubahan yang prospektif
· Bagaimana strategi dijabarkan kedalam istilah-istilah operasional sehingga mungkin dapat di gerakkan
· Bagaimana dasar budaya perusahaan dapat dimodifikasi untuk mendukung penerapan strategi
1. Menerapkan perubahan
Proses
penerapan perubahan adalah hal yang terpenting dalam menyesuaikan
harapan karyawan dengan strategi yang diinginkan perusahaan. Dimana ada
budaya umum yang kuat, orang ragu-ragu tentang perlunya perubahan dan
mereka menentangnya. Serangkaian langkah seharusnya diikuti dalam
menerapkan perubahan.
2. Menetapkan tugas manajemen
Dengan
menjabarkan strategi kedalam tujuan kinerja, manajemen memberikan paraq
karyawan beberapa informasi khusus yang nyata, yang dapat mereka
hubungi. Semakin jelas penjabaran ini, semakin membantu usaha karyawan
dan manajemen.
3. Pemahaman komunikasi
Komunikasi
sebagai hubungan lisan maupun tulisan dua orang atau lebih yang dapat
menimbulkan pemahaman dalam suatu masalah. Dalam praktiknya terdapat
empat arus komunikasi dalam suatu perusahaan:
· Komunikasi vertical kebawah
· Komunikasi vertical keatas
· Komunikasi horizontal
· Komunikasi diagonal
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi
· Jabatan
· Tempat
· Alat komunikasi
· Kepadatan kerja
MEMBANGUN DISIPLIN KERJA
Disiplin
kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi
dengan para karyawan agar mereka dapat mengubah suatu perilaku serta
sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang
untuk menaati semua aturan perusahaan dan semua norma-norma yang
berlaku
Bentuk-Bentuk Disiplin Kerja
Terdapat empat perspektif daftar yang menyangkut disiplin kerja, yaitu:
· Disiplin Retributif, yaitu berusaha menghukum orang yang berbuat salah
· Disiplin Korewktif, yaitu berusaha membantu karyawan memperbaiki perilakunya yang kurang tepat
· Perspektif hak-hak individu, yaitu berusaha melindungi hak-hak dasar individu selama tindakan-tindakan indisipliner
· Perspektif
utilitarian, yaitu berfokus kepada penggunaan disiplan hanya pada saat
konsekuensi-konsekuensi tindakan disiplin melebihi dampak-dampak
negatifnya
SANKSI PELANGGARAN KERJA
Pelanggaran
kerja adalah setiap ucapan, tulisan, perbuatan seseorang pegawai yang
melanggar peraturan disiplin yang telah diatur oleh pimpinan organisasi.
Sedangkan
sanksi pelanggaran kerja adalah hukuman disiplin yang dijatuhkan
pimpinan organisasi kepada pegawai yang melanggar peraturan disiplin
yang telah diatur oimoinan organisasi.
Ada beberapa tingkat dan jenis sanksi pelanggaran kerja yang berlaku dalam suatu organisasi, yaitu :
a. Sanksi pelanggaran ringan, dengan jenis:
· Teguran lisan
· Teguran tertulis
· Pernyataan tidak puas secara tertulis
b. Sanksi pelanggaran sedang, dengan jenis:
· Penundaan kenaikan gaji
· Penurunan gaji
· Penandaan kenaikan pangkat
c. Sanksi pelanggaran berat, dengan jenis:
· Penurunan pangkat
· Pembebasan dari jabatan
· Pemberhentian
· pemecatan
No comments:
Post a Comment