Hadits-hadits tentang pendidikan
عَنْ اَبِىْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَاَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ اَوْ يُنَصِّرَنِهِ اَوْ يُمَجِّسَنِهِ (رَوَاهُ الْبُخَارِى وَمُسْلِمْ )
Dari
Abu Hurairah R.A, Ia berkata: Rasulullah SAW bersabda : “Setiap anak dilahirkan
dalam keadaan suci, ayah dan ibunyalah yang menjadikan
Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Dalam perspektif pendidikan islam, fitrah manusia
dimaknai dengan sejumlah potensi yang menyangkut kekuatan manusia. Kekuatan tersebut
meliputi kekuatan hidup (upaya mempertahankan dan melestarikan hidupnya),
kekuatan rasional (akal), dan kekuatan spiritual (agama). Ketiga kekuatan
bersifat dinamis dan terkait secara integral.
Konsep fitrah menurut islam juga berbeda dengan teori
konvergensi oleh william streen. Dalam pandangan islam perkembangan potensi
manusia itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh lingkungan semata dan tidak bisa
ditentukan melalui pendekatan kuantitas sejauh mana peranan kedua nya (potensi
dan lingkungan) dalam membentuk kepribadian manusia.
Mendidik anak dengan cara memberikan kebebasan kepada
anak didik sesuai dengan kebutuhan. Tindakan ini dilakukan berkat adanya sabda
Nabi Tersebut.
Pemberian kebebasan ini tentunya tidak mutlak,
melainkan dalam batas-batasan tertentu sesuai dengan kebutuhan, sebab anak
adalah objek yang masih dalam proses penyembuhan dan belum memiliki kepribadian
yang kuat. Ia belum dapat memilih sendiri terhadap masalah yang di hadapi karna
itu ia memerlukan petunjuk guna memilih alternatif dari beberapa alternatif
yang ada.
عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ
: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
: اَدِّبُوْا اَوْلَادَكُمْ عَلَى ثَلَاثِ خِصَالٍ : حُبِّ نَبِيِّكُمْ
وَحُبِّ اَهْلِ بَيْتِهِ وَ قِرَأَةُ الْقُرْأَنِ فَإِنَّ حَمْلَةَ الْقُرْأَنُ
فِيْ ظِلِّ اللهِ يَوْمَ لَا ظِلٌّ ظِلَّهُ مَعَ اَنْبِيَائِهِ
وَاَصْفِيَائِهِ (رَوَاهُ الدَّيْلَمِ )
Dari Ali R.A ia berkata : Rasulullah
SAW bersabda : “Didiklah anak-anak kalian dengan tiga macam perkara yaitu
mencintai Nabi kalian dan keluarganya serta membaca Al-Qur’an, karena
sesungguhnya orang yang menjunjung tinggi Al-Qur’an akan berada di bawah lindungan
Allah, diwaktu tidak ada lindungan selain lindungan-Nya bersama para Nabi dan
kekasihnya” (H.R Ad-Dailami)
عَنْ
عَبْدِاللهِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : بَلِّغُوْا عَنِّى وَلَوْ اَيَةً
وَحَدِّثُوْاعَنْ بَنِيْ إِسْرَائِيْلَ وَلَا خَرَجَ : وَمَنْ كَذَّبَ عَلَيَّ
مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّاءْ مَقْعَدَهُ
مِنَ النَّارِ(رَوَاهُ الْبُخَارِى)
Dari Abdullah bin Umar R.A ia berkata : Rasulullah SAW
bersabda : “Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat, dan ceritakanlah apa yang datang
dari bani Israil dan tidak ada dosa, dan barangsiapa berdusta atasku dengan
sengaja, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di dalam neraka”. (HR.
Bukhori)
No comments:
Post a Comment