Tuesday 13 December 2016

Konsep Pendidikan Islam Dalam Hadits



Sebagai landasan untuk tujuan yang benar-benar atas dasar keimanan dan ketaqwaan, sudah selayaknya pendidikan islam diupayakan dan diselenggarakan dengan maksud lillahita’ala, karena dalam rangka mencari ridho Allah sehingga banyak yang mengatakan bahwa mencari ilmu atau yang berjuang dalam keilmuan merupakan jihad fi sabilillah, jadi para penyelenggara pendidikan harus mempunyai pilar kuat tentang keyakinan ini. Dengan demikian dibutuhkan landasan ideologis dan filosofis untuk membangun pendidikan islam dengan merujuk kepada al-Qur’an sebagaimana Abdurrahman Mas’ud menyampaikan gagasannya “Ajaran Iqro adalah satu seruan pencerahan intelektual yang telah terbukti dalam sejarah mampu mengubah peradaban manusia dari masa kegelapan.”
Memahami pada dataran prakteknya memang sering dijumpai hambatan dan rintangan, tap jika niat lurus dan niat beribadah itu telah tertanam maka hal sesulit apapun akan terasa mudah, sebagaimana para guru ngaji yang masih kental dengan tradisi-tradisi demikian, sehingga tak heran jika mereka mengajar santri-santrinya tanpa dbayar materi sedikitpun mereka tetap istiqomah, filsafat ikhlas seperti ini merupakan ke-khasan dan kekayaan pendidikan islam yang tidak terdapat pada gaya dan sistem pendidikan manapun didunia. Yang mana dari dulu sistem pendidikan ini dilestarikan oleh para ulama dan cendikiawan muslim dalam mengajarkan ilmunya dengan niat lillahi ta’ala.
Merupakan suatu keharusan bahwa setiap usaha, kegiatan dan tindakan yang disengaja untuk mencapai tujuan harus mempunyai dasar sebagai tempat berpijak yang kuat, begitu juga dengan pendidikan islam, sebagai usaha untuk membentuk manusia yang berkepribadian baik harus mempunyai dasar sistemik yang baik dan benar-benar tepat sesuai asas-asas islam.
            Pendidikan islam merupakan media untuk mempengaruhi orang lain kearah kebaikan agar dapat hidup lebih baik sesuai ajaran islam dan taqwa, dengan kesadaran insani yang tertanam kuat dengan aspek keilmuan, sehingga hasilnya bukan sekedar taat buta, tapi penghambaan yang berdasarkan keilmuan semua yang dilakukan dalam ruang lingkup peraturan Allah, sehingga dasar dari pendidikan islam itu sendiri tiada lain ialah sumber ajaran islam yaitu al-Qur’an dan Hadits, hal ini sejalan dengan ungkapan yang dipaparkan oleh Ahmad Tafsir, beliau memberikan komentar tentang dasar pendidikan islam dengan ungkapan “karena pendidikan mempunyai posisi yang penting dalam kehidupan manusia maka wajar lah orang islam menempatkan al-Qur’an dan Hadits dan akal sebagai dasarnya.” Pendapat Ahmad Tafsir itu sangat logis, karena falsafah dan dasar dari pendidikan islam, tiada lain islam itu sendiri.
            Sebagaimana ungkapan HM. Arifin mengenai al-Qur’an bahwa al-Qur’an mengandung dan membawa nilai-nilai yang membudayakan manusia, hampir dua per tiga ayat-ayat al-Qur’an mengandung motivasi kependidikan bagi umat manusia. Sedangkan Hadits yang merupakan rujukan pola kehidupan kedua setelah al-Qur’an lebih bersifat aplikatif, karena unsur dalam Hadits selain merupakan bagian dari wahyu juga bentuk responsibilitas terhadap persoalan yang muncul, karena Hadits merupakan interpretasi dan rangkuman dari sosok Agung dalam islam, Nabi Muhammad SAW, sehingga dalam konsep pendidikan islam Hadits merupakan landasan filosofis dalam pengembangan sistematika pendidikan islam, terlebih dalam Hadits banyak sekali menekankan tentang akhlak dan pendidikan.
Pengembangan sistem pendidikan yang sistematis merupakan harapan mendasar untuk memperbaiki sistem pendidikan islam saat ini. Disisi lain ijtihad (akal), berperan sebagai sumber pemahaman dan penerjemahan terhadap kedua sumber tersebut (al-Qur’an dan Hadits). Ijtihad ini digunakan karena semakin banyaknya permasalahan yang berkembang dalam bidang pendidikan, sehingga ijtihad bisa menjadi sumber lain dalam penyelenggaraan pendidikan, hal ini berkaitan dengan diperlukannya pemikiran-pemikiran baru yang berhubungan dengan iptek, sehingga perlu dibuatnya terobosan ilmiah sebagai penunjang pengembangan pendidikan islam secara sistematis.

No comments:

Post a Comment

RANGKUMAN MATERI TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH LENGKAP

A.    Konsep Karya Ilmiah Karya ilmiah terbentuk dari kata “karya” dan “ilmiah”. Karya berarti kerja dan hasil kerja dan ilmiah berari ...