Bab II
Pembahasan
A. Perkembangan Pendidikan Islam
Tingginya peradaban yang terbangun pada Muslim Spanyol, secara langsung memberikan andil besar terhadap kemajuan Eropa. Hal ini dikarenakan Muslim Spanyol merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa dalam menyerap peradaban Islam, baik dalam bidang politik sosial maupun perekonomian serta peradaban antar negara. Menurut Mehdi Nakosteen, transformasi peradaban Islam ke Peradaban Barat khususnya dalam ilmu Pengetahuan setidaknya terbangun melalui 2 saluran utama. Pertama melalui para mahasiswa dan cendikiawan dari Eropa Barat yang belajar
di sekolah-sekolah tinggi dan
universitas-universitas Spanyol.
Kedua melalui terjemahan karya Muslim dari
sumber-sumber berbahasa Arab. Berangkat dari hal di atas, maka makalah ini bertujuan
mendiskripsikan keberadaan Muslim Spanyol yang diakui atau tidak telah turut
andil dalam membangun kejayaan Islam, baik dari sisi peradaban
intelektualismenya maupun maupun dari kemajuan sisi arsitektur dan yang
lainnya. Namun demikian makalah ini hanya akan membatasi pada 3 aspek pembahasan yaitu pertama perkembangan pendidikan Islam. Kedua Kontribusi intelektual Muslim Spanyol. Ketiga pengaruhnya terhadap kemajuan Eropa ( Renaisans )
Perkembangan pendidikan Islam disini meliputi perkembangan dari sisi institusinya maupun materi atau
kurikulumnya. Pada masa pemerintahan Abdurahman
III dan al-Hakam II Muslim Spanyol mengalami
puncak kejayaan. Dari sisi perkembangan
pendidikan Islam, pada periode ini banyak
dibangun lembaga pendidikan. Di antara lembaga
pendidikan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Pendidikan Dasar
Pada tahap ini materi yang diberikan meliputi
baca tulis al-Qur’an serta tata bahasa dan puisi Arab. Dalam
Khasanah sejarah pendidikan Islam, pendidikan
dasar dikenal dengan Maktab atau Kuttab. Hampir di setiap kota dan desa penyelenggaraan pendidikan
dasar dapat di temui. Dengan tersebarnya
pola pendidikan dasar semacam itu, hampir
bisa dipastikan bahwa sebagian besar Muslim
Spanyol dapat membaca dan menulis. Selain
itu, posisi wanita untuk memperoleh pendidikan
hanya sedikit ditemukan pelarangan. Dengan
kata lain, antara pria dan wanita pada masa itu
sama-sama berhak mengenyang pendidikan
dasar. Hal ini dibuktikan, semasa pemerintahan
al-Hakam II setidaknya terdapat 170 orang
wanita yang bertugas sebagai penulis kitab suci
al-qur’an dengan huruf kufi yang indah. Selain
itu, pada masa pemerintahan al-Hakam II didirikan
27 sekolah yang bertempat di Cordova. Di sisi
lain kebijakan pro rakyat tidak henti-hentinya digulirkan.
Hal ini dibuktikan dengan dibangunnya 80
sekolah untuk orang-orang miskin yang dalam proses
oprasionalisasinya tanpa dipungut biaya sama
sekali. Penghormatan terhadap guru pada masa ini juga sangat tinggi. Hal ini terlihat paradoks dengan keadaan guru sekolah dasar di tempat lain. Menurut Mehdi Nakosteen, tinggi rendahnya penghormatan terhadap guru terletak pada 2 hal. Pertama tempat di mana ia mengajar. Kedua tingkatan dimana ia mengajar.
2. Pendidikan Tinggi
Dalam bidang pendidikan tinggi, Muslim Spanyol amat terkenal dan menjadi salah satu pusat pendidikan
dunia menyaingi Mesir dan Bahdad. Berdirinya Universitas Cordova pada masa Khalifah
Abdurahman III yang selanjutnya dikembangkan al- Hakam II menandingi dua
Universitas lainnya yaitu al-Azhar di Kairo dan Nidzamiyah di Bahdad. Keberadaan Universitas cordova tersebut telah menarik perhatian para pelajar yang bukan hanya dari Spanyol tetapi juga dari tempat lain
seperti Eropa, afrika, dan Asia. Di Universitas ini
terdapat jurusan Astronomi, Matematika, Kedokteran,
teologi dan hukum.
Setiap tahunnya Universitas ini menerima mahasiswa dalam jumlah ribuan. Selain itu
ijazah yang dikeluarkan dari universitas ini
memberikan peluang pada mereka untuk mendapatkan jabatan tinggi di kerajaan. Di samping Universitas Cordova, terdapat juga Universitas Granada yang tidak kalah mashurnya dengan Universitas Cordova. Universitas ini di dirikan oleh Khalifah Nashariyah ketujuh
yaituYusuf Abu al-Hajjaj (1333-1354 ). Di universitas ini gedung-gedungnya mempunyai gerbang yang di apit oleh patung-patung singa. Kurikulum yang diajarkan di Universitas Granada ini meliputi kajian teologi, ilmu hukum,
kedokteran, kimia, filsafat, dan astronomi. Adapun mahasiswanya banyak dari kalangan bangsawan. Selain itu, para mahasiswanya bukan hanya dari dalam negeri, namun juga dari luar negeri. Satu hal yang perlu dicatat, bahwa keberadaan Universitas-universitas tersebut bukan hanya terdapat di Cordova dan Granada, melainkan juga terdapat di beberapa kota penting di Spanyol seperti Seville dan Malaga. Tidak jauh berbeda dengan kedua Universitas sebelumnya cordova dan Granada, di kedua Universitas ini juga
diajarkan tentang teologi, hukum Islam, kedokteran,
kimia, filsafat dan astronomi.
B. Perpustakaan Sebagai Pusat Pendidikan
Kemegahan pendidikan tinggi di Spanyol sebagaimana uraian di atas di barengi dengan kemegahan perpustakaannya. Hampir setiap Universitas yang ada selalu mempunyai perpustakaan yang letaknya berdampingan dengan gedung Universitas. Secara umum perpustakaan yang baru diketahui terdapat 70 buah yang tersebar di seluruh
penjuru Spanyol. Perpustakaan terbesar terdapat di Cordova. Perpustakaan ini pembangunannya di pelopori oleh Khalifah Muhammad I (852-886) yang kemudian di perluas oleh Abdurahman III
dan menjadi perpustakaan terbesar dan terbaik pada masa pemerintahan al-Hakam II. Di perpustakaan ini terdapat koleksi buku sekitar 4 juta. Pada masa al-Hakam II perpustakaan ini di buka untuk umum. Setiap orang yang menuntut ilmu dapat menggunakan fasilitas perpustakaan ini. Selain itu para mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam finansial sering kali
mendapatkan bantuan dari Khalifah al-Hakam II ini. Di samping itu, terdapat juga perpustakaan
pribadi yang perlu di catat atas keberadaannya, yaitu pertama perpustakaan al-Hakam II. Kedua Perpustakaan Abul Mutrif seorang hakim Cordova. Di perpustakaan al-Hakam II tersebut terdapat koleksi sekitar 600.000 volume yang membutuhkan 24 volume katalogus untuk judul dan diskrepsi. Yang
kedua adalah perpustakaan Abul Mutrif seorang
hakim Cordova. Didalamnya terdapat koleksi
–koleksi buku langka dan masterpis- masterpis
kaligrafi. Diperpustakaannya, Abul Mutrif memperkerjakan
6 orang sebagai penyalin dapat bekerja
penuh waktu. Di akhir hayatnya perpustakaan
ini di lelang dan terjual sekitar 40.000
dinar pada tahun 1011 M.
C. Kontribusi Intelektual Muslim Spanyol
Masyarakat mulim Spanyol
sebagai masyarakat multietnik, keberadaannya
terbangun dari beberapa komponen masyarakat. didalamnya terdiri atas
komunitas arab (Baik dari utara maupun selatan), orang-orang Spanyol yang masuk
Islam yang dikenal dengan al-Muwalladun, suku Barbar (Umat Islam Dari Afrika
Utara), al-Shaqalibah , Yahudi, Kristen Muzareb dan Kristen yang menentang keberadaan
Islam di Spanyol. Semua komponen masyarakat tersebut kecuali yang menentang,
saling bahu-membahu dalam mewujudkan peradaban Islam Spanyol yang pada akhirnya
melahirkan kebangkitan intelektual, baik dalam bidang filsafat, tasawuf, sains,
bahasa dan sastra, kesenian dan musik maupun kemegahan bagungan fisiknya.
1. Filsafat
Puncak pencapaian intelektual Muslim Spanyol terjadi dalam pemikiran filsafat. Dalam bidang
ini, Muslim Spanyol merupakan mata rantai yang menghubungkan antara filsafat Yunani klasik dengan pemikiran Latin-Barat. Selain itu,
muslim Spanyol juga turut andil besar dalam mendamaikan antara agama dengan ilmu, akal dengan iman yang sekaligus menandai akhir abad kegelapan Eropa. Pada
kekhalifahan al-Hakam II (961-976M) ribuan karya ilmiah filosofis di Impor dari Timur.
Karya- karya tersebut terhimpun dalam perpustakaan pribadinya. Kebijakan al-Hakam yang mendukung terciptanya lingkungan intelektual inilah yang
pada akhirnya turut serta membidani lahirnya
folosof- filosof besar sesudahnya. Tokoh-tokoh filsafat tersebut antara lain :
a. Solomon Ben Gabirol
(Didunia barat dia terkenal dengan
nama Avicebrol, Avencebrol) dia
dilahirkan di Malaga sekitar tahun 1021 M dan meninggal
di Valencia pada tahun 1058. Ben Gabirol
terkenal dengan julukan filosof Palto-Yahudi. Melaluai tangannya filsafat
plato yang sudah di Islamkan mulai siap kembali untuk di Baratkan. Selain itu Ben Gabirol juga memainkan peranan penting dalam Skolatisisme abad pertengahan yang pada akhirnya mengilhami lahirnya gerakan Fransiskan. Karya monumentalnya adalah Yanbu al Hayah
(Sumber Kehidupan).
2. Ibn Bajjah
Dilahirkan di Saragosa dan besar di Seville dan Granada. Ia meninggal di Fez tahun 1138 M
karena keracunan. Beberapa Risalahnya turut andil
dalam membangun pemikiran filosof lainnya. Seperti risalah dalam bidang Astronomi yang mengkritik asumsi Ptolemius telah membantu jalan pemikiran Ibn Thufayl dan al-Bitruji. Dalam bidang
kedokteran membantu Ibn Baythar dan Ibn Rusdy. Maqnum Opusnya adalah Tadbir al-Mutawahhid
(Rezim yang sendiri).
c. Ibn Thufayl
Lahir pada dekade pertama abad ke 12M dan meninggal pada tahun 1185M di kota Muwahiddun. Maqnum opusnya adalah Hayy Ibn Yaqzhan(yang hidup anak kesadaran). Dalam bukunya tersebut
ia mengatakan bahwa “ manusia dengan kualitas yang dimilikinya, tanpa sedikitpun bantuan dari luar, mampu mencapai pengetahuan tentang dunia yang lebih tinggi dan secara bertahap bias menemukan ketergantungannya dengan realitas puncak. “
d. Ibn Rusdy
Lahir di Cordova pada tahun 1126 dan meninggal di Marakesy pada tanggal 10 Desember 1194M. Di dunia Muslim ia terkenal dengan komentator
filsafat Aristoteles . Begitu juga di dunia Barat Ia mendapatkan julukan “Sang Komentator” sedangkan Aristoteles sebagai ”sang Guru“. Komentar-komentarnya
terhadap filsafat Aristoteles dapat di
bagi menjadi 3 bagian, yaitu Bagian pertama
Komentar pendek yang sering di sebut Jami’.
Bagian Kedua pertengahan atau Talkhish. Bagian ketiga komentar panjang, tafsir atau sarh (
penjelasan).Maqnum opusnya adalah Tahafut al-Tahafut (kacauanya
kekacauan) yang pada dasarnya adalah jawaban atas al-Gazhali dalam Tahafutut
al- Falasifah (kekacauan Filsafat) yang menggugat rasionalisme.
2. Tasawuf
Dalam bidang tasawuf, Muslim Spanyol juga mempunyai andil besar dalam perkembangan ilmu ini. Salah satu tokoh terbesarnya adalah Ibn
Arabi. Ia merupakan wakil mazhab iluminasi (Isyraqi) yang dipelopori oleh Suhrawardi (w.1191 M) di Timur.
Corak pemikiran tasawuf Ibn Arabi
bisa dikatakan dalam klasifikasi Tasawuf Falsafi,
sebab dalam filsafat Ibn arabai adalah seorang
Monist- Panteistik. Salah
satu teori terkenalnya adalah Wahdah al-Wujud (kesatuan eksistensi).
Berangkat dari teori ini,
tasawuf Islam mengalami persentuhan dengan gagasan
Phanteime, sebuah gagasan yang menyatakan
”Tuhan mengejawantahkan dirinya pada
manusia”. Pemikiran Ibn Arabi
bukan hanya berpengaruh pada lingkaran sufi Persia dan
Turki tetapi juga pada mazhab
skolastik Kristen yang di sebut
Mazhab Agustinian. Diantara karya-karyanya, yang paling membuat ia terkenal
adalah al-Futuhat al-Makiyyah (penyingkapan Mekkah) dan Fushush
al-Hikam (kantong-kantong kebijaksanaan) seta al-Isra’ ila Maqam al-Asra
yang mengembangkan tema pendakian nabi sampai langit ketujuh. Menurut K. Hitti
karya ini lebih dahulu dari karya Dente Aligeri.
3. Bidang Sains
Dalam bidang sains Muslim Spanyol juga turut membidani lahirnya tokoh-tokoh terkenal antara lain:
a. Bidang Kedokteran
Tokoh terkenalnya adalah Ibn Rusdy. Selain sebagai filosof ia juga ahli kedokteran. Namun kemahirannya
dalam filsafat membuat keahlian dalam
kedokterannya tertutupi. Karya Monumentalnya
dalam bidang ini adalah al-Kulliyat fi
al-Thibb (generalitas dalam kedokteran).
b. Bidang Astronomi
Kajian-kajian astronomi di Spanyol mencapai puncaknya setelah pertengahan aabad k-10 dan berkembang pesat melalui kontribusi dari penguasa Cordova, Seville, dan Toledo. Para
ahli astronomi Spanyol pada Umumnya mempercayai pengaruh bintang sebagai sebab terjadinya berbagai peristiwa penting antara kelahiran dan kematian manusia di dunia ini. Selain itu dalam mengembangkan pemikiran Astronominya mereka memakai kerangka karya- karya astronomi dan astrologi yang di tulis
oleh ahli astronomi Muslim Timur. Para ahli
astronomi paling awal dari Muslim Spanyol adalah
al-Majriti (w.1007) darai Cordova, al-Zarqali (1029-1087M) dari Toledo dan Ibn Aflah (w. antara
1140-1150M).
c. Bidang Sejarah
Dalam bidang ini terdapat 2 tokoh yang amat terkenal, yaitu Ibn Khatib dan Ibn Khaldun. Ibn Khatib (1313-1374M) berasal dari keluarga arab yang pindah ke Spanyol dari Suria. Ia terkenal dengan karyanya yang menceritakan tentang riwayat Kota Granada. Sedangkan Ibn Khaldun
(1332-1406M) lahir di Tunis. Karya monumentalnya dalam sejarah adalah “Kitab
al-Ibar Wa diwan al-Mubtada, Wa al-Khabar Fi Ayyam al-Arab Wa al-Ajam Wa
al-Barbar ” (buku tentang ibarat, daftar subjek dan prediket, serta sejarah
bangsa Arab, Persia dan Berber). Buku
tersebut terdiri atas 3 bagian, bagian pertama berisi
Muqaddimah yang menjadi jilid pertama. Bagian
kedua bagian utanma yang membahas kehidupan orang Arab dan bangsa-bangsa sekitarnya. Bagian ketiga berisi tentang sketsa sejarah Berber dan dinasti-dinasti Muslim
afrika. Namun demikian, ketenaran Ibn Khaldun sebagai sejarawan sesungguhnya terletak dalam Muqaddimahnya. Dalam bukunya tersebut dipaparkan teori perkembangan sejarah yang menempatkan dua aspek social berupa fakta-fakta fisik tentang iklim dan geografi serta aspek
moral dan spiritual yang mempengaruhi perkembangan social.
d. Bidang Geografi
Tokoh dalam bidang ini adalah al-Bakri dan al- Idrisi. Al-Bakri meninggal tahun 1094, ia merupakan ahli geografi pertama yang mashur pada abad 11 M. karya monumentalnya adalah “al- Masalik wa al-Mamalik”(buku mengenai jalan dan kerajaan). Sedangkan al-Idrisi lahir
di Ceuta pada tahun 1100 M. karya monumentalnya adalah ”Kitab Nadzah
al-Muslak Fi Ikhtira al-Afaq” dan “Kitab al- Jami’ Li asytat an-Nabat”.
Sumbangannya terhadap
pengetahuan adalah menggambarkan secara
astronomis letak suatu tempat dipermukaan bumi. Selain kedua nama di atas, terdapat juga nama
Ibn Jubayr dan Ibn Baththutah. Ibn Bathuthah lahir di Tangier
pada tahun 1304 dan meninggal di Maroko pada tahun 1377. Dalam perjalanan ketimurnya, Ibn Bathuthah mencapai Ceylon, Bengal, Benua Maldive dan China. Sedangkan dalam perjalanan terakhirnya pada tahun 1353 ia sampai pedalaman Afrika.
4. Musik Dan Kesenian
Dalam bidang musik dan kesenian, Muslim Spanyol terkenal dengan tokohnya al-Hasan Ibn Nafi yang mendapatkan julukan Zaryab. Selain
itu, ia juga terkenal dengan kemahirannya dalam menggubah lagu. Kemahirannya tersebut bukan hanya untuk dinikmatinya sendiri malainkan ia juaga mengajarkannya pada anak-anaknya baik pria maupun wanita seta pada budak-budaknya.
5. Bahasa dan Sastra
Tokoh yang terkenal dalam
bidang ini adalah Muhammad Ibn al-Hasan al-Zubaydi (928-989M) dan Ali Ibn Hazm
(994-1064M). al-Zubaydi pada masa al-Hakam diangkat menjadi pengawas pendidikan
anak laki-lakinya Hisyam yang pada akhirnya di angkat menjadi Qadhi dan ketua
Pengadilan di Seville. Karya
utamanya adalah daftar
klasifikasi ahli tata bahasa dan ahli filologi yang
bermunculan sepanjang hidupnya. Sedangkan
Ibn Hazm merupakan pujangga besar dan yang
mempunyai pemikiran murni. Menurut Ibn
Khalikhan dan al-Qifthi bahwa Ibn Hazm memiliki
karya tak kurang dari 4 ratus jilid buku yang
berisi tentang sejarah, teologi, hadis, logika dan
puisi. Salah satu bukunya adalah “Thauq al- Hamamah” (kalung merpati) sebuah antologi syair- syair cinta yang memuja konsep cinta Platonis. Selain itu, pada saat Islam berkuasa bahasa
Arab menjadi bahasa adminitrasi pemerintahan. Keadaan yang demikian itu dapat di terima oleh golongan Muslim
maupun non Muslim, bahkan penduduk
asli Spanyol menduakan bahasa asli mereka.
D. Kontribusi Muslim Spanyol Terhadap Gerakan
Renaisans Di Eropa Sebagaimana di depan telah di singgung bahwa Spanyol merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa dalam menyerap peradaban Islam. Baik dalam hubungan politik, social, maupun perekonomian dan peradaban antar Negara. Muslim spanyol juga telah menorehkan tinta emas dalam sejarah bangsa Eropa. Mereka merupakan mata rantai paling penting yang menghubungkan antara khasanah filsafat
Yunani klasik dengan bangsa-bangsa
Eropa. Dalam proses peralihan khasanah ilmu pengetahuan dari Islam ke Barat, kota Toledo merupakan saluran utama, Sebab kota Toledo merupakan satu-satunya kota penting dalam pembelajaran Umat Islam setelah penguasaan Kristen atas Spanyol pada tahun 1085M.
Dalam pandangan
Mehdi Nakosteen proses tranmisi tersebut
terbangun melalui 2 saluran utama, yaitu Pertama melalui para mahasiswa dan cendikiawan dari Eropa Barat yang belajar di
sekolah-sekolah tinggi
dan universitas-universitas Spanyol. Kedua melalui
terjemahan karya Muslim dari sumber- sumber
berbahasa Arab. Fakta
real yang tidak bisa dipungkiri adalah bahwa tingginya
peradaban intelektual Muslim Spanyol telah
menginspirasi gerakan-gerakan pencerahan Eropa.
Salah satu ilmuan penting tersebut adalah
Ibn Rusdy. Melalui pemikirannya bangsa Eropa
mampu menemukan pemikiran Aristoteles yang
menganjurkan kebebasan berfikir dan melepaskan
belenggu taklid dari golongan gerejawan. Tingginya animo
masyarakat Eropa terhadap pemikiran Ibn Rusdy, pada akhirnya melahirkan gerakan
Averroisme yang berujung pada lahirnya reformasi pada abad ke-16 M dan
Rasionalisme pada abad ke-17M. Karya-karya Ibn Rusdy banyak yang diterjemahkan,
setidaknya pada tahun 1553 dan 1557M buku Ibn Rusdy di terbitkan dalam edisi
lengkapnya. Selain itu juga, pada abad ke-16 buku-buku tersebut juga diterbitkan di Napoli, Bologna, Lyonms, dan Strasbourg. Tingginya gerakan penerjemahan karya-karya ilmuan Muslim oleh bangsa Eropa, di awali oleh inisiatif uskup besar Raymond I (1126-1152).
Atas inisiatif uskup tersebut dibangunlah sekolah khusus untuk menerjemahkan di kota Toledo. Dari sekolah ini lahir penerjemah-penerjemah
dalam jumlah besar antara kurun 1135 sampai 1284M. Salah satu karya dari
lembaga ini adalah diterjemahkannya “Buku al-Jabar“ karya al- Khawarizmi pada
tahun 1145 oleh Robert Chester dan terjemahan al-Qur’an dalam bahasa latin pada
tahun 1143 bersama Dalmatin. Di kota
Toledo pula didirikan sekolah Orientalisme yang pertama
pada tahun 1250 atas permintaan para pendeta dengan misi untuk mencetak para misionaris yang bertujuan untuk mengkristenkan umat Islam dan Yahudi.
Universitas pertama yang didirikan di Eropa
adalah universitas paris yang didirikan pada tahun
1231M 30 tahun setelah wafatnya Ibn Rusdy. Di akhir zaman pertengahan Eropa baru berdiri 18 buah Universitas. Di universitas-universitas
tersebut, ilmu yang diperoleh dari islam diajarkan,
seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti dan filsafat.
Adapun pemikiran filsafat yang paling di gemari di
Eropa adalah pemikiran al-Farabi, Ibn Sina, dan Ibn Rusdy. Sekitar
akhir abad ke-13M seluruh ilmu pengetahuan
dari Islam bisa dikatakan telah selesai ditaransmisikan
ke Barat. Berangkat dari sini pula gerakan-gerakan penting lahir di Eropa, seperti Gerakan Renaisance sekitar abad ke-14M yang di awali di Italia, gerakan reformasi pada abad ke-16M dan rasionalisme pada abad ke-17M serta zaman pencerahan (Aufklaerung) pada abad ke-18M.
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Perkembangan pendidikan
islam di Spanyol pada masa itu memang berkembang sangat pesat. Spanyol banyak
melahirkan tokoh-tokoh pendidikan yang cukup dikenal diseluruh belahan dunia.
Baik dalam bidang filsafat, tasawuf, kesenian, bahasa dan sastra, bidang sains,
sejarah, geografi, astronomi, kedokteran dan lain-lain. Selain itu, lembaga
pendidikan yang dikembangkan saat itu meliputi lembaga pendidikan dasar dengan
pembelajaran menggunakan metode Khuttab, dan lembaga pendidikan tinggi dengan
mendirikan Universitas Cordova.
B. Kritik dan Saran
Dengan diselesaikannya
makalah ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
membantu penulis dalam membuat makalah ini. Tak lupa juga penulis mengucapkan
puji dan juga syukur kepada Allah SWT. yang telah memberika kelancaran dalam
proses pembuatan makalah ini, dan juga kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. semoga
kita mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti. Penulis menyadari bahwa
makalah ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan juga saran yang membangun dari pembaca, demi kesempurnaan makalah
ini.
No comments:
Post a Comment