Thursday, 17 November 2016

Moral Anak Didik Di Indonesia Pada Era Globalisasi

Nama : Masrurotun Nikmah                                            Mata Kuliah : TPI ( Teknik Penulisan Ilmiah )
Tugas : Essay                                                                       Dosen Pengampu : Puji Laksono,M.Si
NIM : 20151700126021                                                   Fakultas/Prodi : Tarbiyah/PGMI

Moral Anak Didik Di Indonesia Pada Era Globalisasi

Dalam bahasa indonesia, kata moral berarti ahklak (bahasa arab) atau kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib hati nurani yang menjadi pembimbing tingkah laku dalam hidup. Kata moral dalam bahasa yunani sama dengan ethos yang menjadi etika. Secara etimologis, etika adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima masyarakat umum tentang sikap, perbuatan, kewajiban dan sebagainya. Sehingga dalam kehidupan moral sangatlah penting dalam menjalaini kehidupan sehari-hari.
Moral anak didik di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Moral mereka sudah tidak seperti moral yang seharusnya dimiliki seorang peserta didik , sebenarnya baik atau tidaknya moral dari peserta didikterjadi karna beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti faktor internal dan faktor eksternal. Seperti halnya yang sudah diketahui, faktor internal terjadi karena beberapa hal seperti memiliki latar belakang keluarga yang tidak lengkap atau yang lebih dikenal dengan broken home biasanya faktor ini lah yang sangat mempengaruhi perkembangan moral anak didik sebab sekolah pertama yang didapat seorang anak adalah dari keluarganya. Selain faktor internal,  pembentukan moral juga terjadi akibat faktor dari eksternal seperti faktor lingkungan, sekolah, bahkan masyarakat.
Di era globalisasi, meningkatnya ilmu pengetahuan dan berkembangnya teknologi yang sangat pesat telah mengubah watak dan karakteristik anak didik. Globalisasi merupakan tempat terjadinya pertukaran segala sesuatu kebudayaan, norma, tradisi yang berasal dari seluruh dunia. Perkembangan globalisasi memiliki pengaruh terhadap pembentukan moral anak didik terutama di Indonesia, globalisasi merubah watak dan karakteristik anak didik sebagai seorang pelajar. Hal tersebut dibuktikan dengan pergaulan bebas antar remaja. Dampak negatif dari globalisasi telah membuat anak didik tidak lagi mengenal nilai-nilai moral, nasionalisme, dan tradisi-tradisi yang ada di Indonesia sehingga itu membuat anak didik memiliki karakter individualisme dan tidak mementingkan kehidupan sosialnya.
Banyak anak Indonesia sudah tidak mengenal lagi tata krama serta sopan santun. Sekarang ini, dunia pendidikan di Indonesia telah tercoreng oleh tingkah laku anak didikyang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang peserta didik. Salah satu contoh yang memprihatikan adalah perbuatan seorang anak didik laki-laki melakukan hal yang tidak pantas dengan anak didik perempuan, yang lebih mencengangkan perbuatan itu di upload kedunia maya. Hal itu terjadi akibat pengaruh anakn didik terhadap perkembangan teknologi dan komunikasi. Karena mereka dapat mengakses situs-situs yang tidak seharusnya mereka liat atautonton.Selain itu banyak juga tindakan kriminal yang dilakukan oleh anak didik.
Sehingga tidak dipungkiri lagi bahwa perkembangan teknologi dan informasi merupakan faktor yang sangat mempengaruhi pembentukan watak dan karakteristik anak didik di Indonesia. Sehingga dalam implementasinya pemerintah sangat kewalahan dalam meminimalisir penggunaan teknologi terhadap anak-anak didik karena teknologi juga merupakan penunjang dalam proses belajar para peserta didik. Seharusnya keluarga, sekolah serta pemerintah melakukan kerja sama untuk mengawasi penggunaan teknologi terhadap anakdidik.
Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI no 20 tahun 2003 tentang sumber daya pendidikan adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga kependidikan, masyarakat dana, sarana dan prasarana. Serta pasal 3 tentang pendidikan nasional berfungsi  mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam pasal tersebut sudah dijelaskan bahwa pendidikan dilakukan untuk membentuk watak dan moral anak menjadi lebih bermartabat untuk mewujudkan hal tersebut, seharusnya pendidikan yang ada di Indonesia harus ditunjang dengan sarana dan prasarana yang lebih memadai sehingga dapat digunakan untuk mencerdaskan anak-anak Indonesia.
Dalam dunia pendidikan juga memiliki pengaruh penting dalam pembentukan moral anak didik karena disamping menjadi pedoman atau panduan berbuat atau bertingkah laku moral juga dipakai sebagai tolak ukur didalam mengevaluasi perbuatan anak didik. Pendidikan yang dilakukan oleh anak didik  bertujuan untuk mengembangkan potensi yang ada pada anak didik sehingga memiliki kecerdasan fikir, emosional, berwatak dan berketerampilan untuk siap hidup ditengah-tengah masyarakat.
Dan dalam implementasinya moral juga seharusnya didampingi dengan nilai-nilai dan tradisi-tradisi serta agama yang ada sehingga dapat menyelaraskan moral itu sendiri didalam kehidupan. Selain itu juga dapat menyeimbangkan tingkah laku peserta didik dalam bersosialisasi ditengah masyarakat.
Kesimpulan
          Baik buruknya moral anak didik dipegaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal, faktor internal dipengaruhi oleh keluarga sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh sekolah, masyarakat, dan lingkungan. Selain itu moral juga dipengaruhi oleh globalisasi karena globalisasi merupakan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi ssehingga moral anak didik dapat cepat terpengaruh oleh apa saja informasi yang ada.
            Pendidikan juga merupakan salah satu faktor terbentuknya moral anak didik. Dalam UU RI ayat 4 no 20 tahun 2003 pasal 1 dan pasal 3 sudah dijelaskan bahwa pendidikan sebagai tempat pembentukannya moral anak didik. Selain itu pendidikan juga sebagai tempat belajar anak untuk menjadi martabat yang lebih baik dan memiliki kecerdasan fikir, emosional, berwatak dan keterampilan untuk menyiapkan anak didik dapat hidup bersosial ditengah-tengah masyarakat.

No comments:

Post a Comment

RANGKUMAN MATERI TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH LENGKAP

A.    Konsep Karya Ilmiah Karya ilmiah terbentuk dari kata “karya” dan “ilmiah”. Karya berarti kerja dan hasil kerja dan ilmiah berari ...