Friday, 4 November 2016

Cerpen Terbaru Keren


Putri Gunung Punanggungan

            Disebuah tempat di daerah pegunungan, terdapat sebuah desa yang bernama Desa Punanggungan. Desa itu sangat indah. Udaranya sangat segar dan cuacanya sangat dingin. Didesa itu,terdapat seorang putri yang sangat cantik jelita. putri itu bernama putri Azkia. Ia adalah anak seorang kepala desa di desa itu. Kecantikannya sangat termasyhur hingga keseluruh pelosok negeri. Tak heran jika semua lelaki pasti mengetahui segala sesuatu  tentang sang putri tersebut.  Selain cantik, ia juga sangat baik. Ia sangat senang membantu warga disekitarnya. Warga desa Punanggungan sangat menyayangi putri Azkia.
Putri Azkia sangat suka bermain kedalam hutan. Hampir setiap hari ia selalu bermain kehutan. Dihutan, biasanya ia bermain dengan hewan-hewan yang ada dihutan.  Seperti kelinci, tupai, burung merpati, dan masih banyak hewan lain yang sering bermain dengannya. Mereka pun menjadi teman yang sangat akrab. Setiap putri Azkia datang kehutan, hewan-hewan itu selalu menyambutnya. Mereka selalu berkumpul dan berlari mendekati sang putri. Mereka sangat mencintai putri Azkia.
Suatu hari ketika Putri Azkia datang kehutan, hewan-hewan tampak sedang sangat ketakutan. Sang putri terlihat bingung. Dia mencari penyebab mengapa para hewan itu bersedih. Akhirnya, dia menemukan penyebabnya. Ia tidak menemukan sang kelinci. Si kelinci menghilang. Ia tidak datang. Putri bertanya kepada hewan yang ada, dimana si kelinci? Dan seekor tupai pun mendekati putri kemudian menyuruh putri Azkia untuk mengikutinya. Sang putripun akhirnya mengikuti tupai itu. Setelah beberapa lama berjalan, sampailah mereka disebuah rumah yang terlihat sangat tua. Rumah itu sudah sangat rapuh.
Dihalaman rumah itu terlihat sikelinci yang sedang dikurung didalam kandang. Kelinci itu terlihat sangat ketakutan. Putri Azkiapun mendekati kandang itu untuk melepaskan si kelinci. Ketika ia sedang berusaha membuka kandang, dari dalam rumah terdengar suara seorang nenek sihir yang tertawa. Sang putri sangat kaget mendengarnya. Ia dan si tupai sangat ketakutan. Dan tanpa disangka, sang nenek sihir itu keluar dari dalam rumahnya. Sang putri bertanya, “siapa kamu?” dan sang penyihir itu menjawab. “aku adalah seorang penyihir. Namaku adalah Sindy. Aku adalah penguasa hutan ini, heeheheheheehhh.” Nenek sihir itu tertawa. Lalu nenek sihir itu berkata kembali. “siapa kamu? Kenapa kamuu datang kerumah ku?” dan putri Azkia menjawab “aku ingin membebaskan temanku yang telah kau tangkap.” Mendengar perkataan sang putri, penyihir itu pun menjadi marah. Penyihir itu berkata “apa kau bilang? Kau ingin membebaskan teman mu? Aku akan menyihirmu menjadi seekor kelinci. Simsalabim abrakadabra, jadilah kamu seekor kelinci.” Kemudian penyihir itu mengayunkan tongkat sihirnya. Lalu  sang putri berteriak. “aaaaa tidaaaakkkkkkk” tetapi ia sudah tersihir menjadi seekor kelinci. Si tupai yang ketakutan langsung berlari menjauhi rumah itu.
Sementara itu, dirumahnya, sang kepala desa mulai merasa resah, karena hari sudah mulai sore dan putri Azkia belum juga pulang. Dan sampai malam, sang putri tidak juga pulang. Akhirnya sang kepala desapun memutuskan untuk mengumpulkan warga untuk mencari sang putri. Mereka mencari sang putri kedalam hutan. Tetapi mereka tidak menemukannya. Tetapi kemudian, salah seorang warga melihat seperti cahaya api ditengah hutan. Mereka mendatanginya beramai-ramai. Cahaya itu ternyata adalah api yang ada dirumah penyihir Sindy. Dan mereka tidak dapat menemukan putri Azkia disana. Mereka tidak tahu bahwa putri Azkia telah disihir menjadi seekor kelinci. Karena mendengar suara gaduh diluar, penyihir Sindy keluar dari dalam rumahnya. Penyihir Sindy berkata, “apakah kalian mencari putri kalian.? Dia sudah kusihir menjadi seekor kelinci. Heheheheheheehhh.” Para wargapun berlari terpontang-panting karena takut.
Setelah kejadian itu, sang kepala desa jatuh sakit. Ia mengumumkan bahwa barang siapa yang bisa menyelamatkan putri Azkia, akan mendapatkan seluruh hartanya. Kabar itu menyebar sampai keseluruh penjuru negeri. Banyak orang yang mencoba menyelamatkan sang putri, namun mereka semua selalu gagal. Kemudian, datanglah seseorang pemuda yang sangat gagah dan pemberani. Ia bernama pangeran Rahmad. Pangeran Rahmad pergi kehutan dimana rumah sang penyihir berada. Ia tidak membawa apa-apa. Ia hanya membawa sebuah kaca yang ia selipkan belakang punggungnya.
Sesampainya dirumah penyihir Sindy, dia pun berkata, “hai penyihir Sindy, keluarlah kau. Aku akan mengalahkanmu.” Lalu, penyihir Sindy keluar dan berkata “siapa kau.? Kenapa kau datang kemari.?” Pangeran Rahmad menjawab “aku adalah Rahmad. Aku ingin menyelamatkan putri Azkia.” Sang penyihirpun tertawa. “heehehehehehehh. Kau ingin menyelamatkannya? Kau harus mengalahkan ku.” “baiklah, aku akan mengalahkan mu” jawab pangeran Rahmad. Kemudian, penyihir Sindy mengayunkan tongkatnya kearah sebuah kayu yang besar. Kayu itupun terbang kearah pangeran Rahmad dan mengenainya. Pangeran Rahmad jatuh tersungkur. Penyihir Sindy mendekatinya. Pangeran Rahmad merangkak mengambil kacanya yang terjatuh didekatnya. Penyihir Sindy berkata “aku akan membunuhmu pangeran Rahmad.” Sambil memegang kacanya, ia mencopa untuk berdiri. Kemudian, penyihir Sindy mengayunkan tongkatnya, dengan membaca mantra “simsalabim” lalu pangeran Rahmad berteriak sambil menutupi wajahnya dengan tangannya. Tak disangka, sihir dari penyihir Sindy mengenai kaca yang ia pegang, kemudia memantul ke tubuh oenyihir jahat tersebut. “aaaaa tidaaaakkkk” teriak penyihir Sindy. Penyihir jahat itu pun akhirnya mati terkena sihirnya sendiri.
Kemudian, pangeran Rahmad mengambil tongkat sihir penyihir tersebut. Ia mengarahkannya kepada putri Azkia. Dan sang putripun kembali menjadi manusia. “aku akan mengantarmu pulang wahai putri yang cantik.” Ucap pangeran Rahmad. “Terimakasih pangeran. Kau sudah menyelamatkan aku.” Kata sang Putri. “tidak apa-apa wahai putri yang cantik. Tetapi, maukah kau menjadi permaisuriku.?” Tanya pangeran Rahmad. Kemudian putri Azkia menjawab “suatu kehormatan bagiku dapat menjadi permaisuri seorang pangeran yang gagah dan pemberani seperti dirimu pangeran Rahmad.” Mendengar jawaban sang putri, pangeran Rahmad sangat bergembira. Kemudian sang putri mengambil kelinci yang telah ditahan oleh penyihir jahat tadi. Ia pun menggendongnya.
Ketika mereka akan meninggalkan rumah sang nenek sihir, tiba-tiba kelinci itu melompat dari gendongan putri Azkia. Kelinci itupun berubah menjadi seorang peri dan berkata “terimakasih karena sudah menyelamatkan aku wahai putri yang cantik.” Putri Azkia dan Pangeran Rahmad terkejut melihat kejadian itu. “siapa kau?” tanya mereka. “aku adalah peri hutan Punanggungan ini. Tetapi, penyihir Sindy telah mengubah ku menjadi seekor kelinci.” Kata sang peri tersebut. “Mulai sekarang, kalian akan menjadi raja dan ratu hutan Punanggungan ini. Itu adalah imbalan karena telah menyelamatkan aku. Semua hewan di hutan ini akan tunduk kepada kalian.” Setelah mengucapkan hal itu, sang peri menghilang. Mereka berdua pulang kedesa Punanggungan dan menikah disana. Mereka memilih untuk tinggal didalam hutan Punanggungan bersama para binatang yang sudah tunduk kepada mereka. Mereka hidup bahagia disana. Selamanya ditemani oleh para binatang yang juga merasa bahagia hidup bersama raja dan ratu mereka.

No comments:

Post a Comment

RANGKUMAN MATERI TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH LENGKAP

A.    Konsep Karya Ilmiah Karya ilmiah terbentuk dari kata “karya” dan “ilmiah”. Karya berarti kerja dan hasil kerja dan ilmiah berari ...