Putri
Gunung Punanggungan
Disebuah tempat di daerah pegunungan, terdapat
sebuah desa yang bernama Desa Punanggungan. Desa itu sangat indah. Udaranya
sangat segar dan cuacanya sangat dingin. Didesa itu,terdapat seorang putri yang
sangat cantik jelita. putri itu bernama putri Azkia. Ia adalah anak seorang
kepala desa di desa itu. Kecantikannya sangat termasyhur hingga keseluruh
pelosok negeri. Tak heran jika semua lelaki pasti mengetahui segala
sesuatu tentang sang putri tersebut. Selain cantik, ia juga sangat baik. Ia sangat
senang membantu warga disekitarnya. Warga desa Punanggungan sangat menyayangi
putri Azkia.
Putri Azkia sangat suka bermain kedalam hutan.
Hampir setiap hari ia selalu bermain kehutan. Dihutan, biasanya ia bermain
dengan hewan-hewan yang ada dihutan.
Seperti kelinci, tupai, burung merpati, dan masih banyak hewan lain yang
sering bermain dengannya. Mereka pun menjadi teman yang sangat akrab. Setiap
putri Azkia datang kehutan, hewan-hewan itu selalu menyambutnya. Mereka selalu
berkumpul dan berlari mendekati sang putri. Mereka sangat mencintai putri
Azkia.
Suatu hari ketika Putri Azkia datang kehutan,
hewan-hewan tampak sedang sangat ketakutan. Sang putri terlihat bingung. Dia
mencari penyebab mengapa para hewan itu bersedih. Akhirnya, dia menemukan
penyebabnya. Ia tidak menemukan sang kelinci. Si kelinci menghilang. Ia tidak
datang. Putri bertanya kepada hewan yang ada, dimana si kelinci? Dan seekor
tupai pun mendekati putri kemudian menyuruh putri Azkia untuk mengikutinya.
Sang putripun akhirnya mengikuti tupai itu. Setelah beberapa lama berjalan,
sampailah mereka disebuah rumah yang terlihat sangat tua. Rumah itu sudah
sangat rapuh.
Dihalaman rumah itu terlihat sikelinci yang
sedang dikurung didalam kandang. Kelinci itu terlihat sangat ketakutan. Putri
Azkiapun mendekati kandang itu untuk melepaskan si kelinci. Ketika ia sedang
berusaha membuka kandang, dari dalam rumah terdengar suara seorang nenek sihir
yang tertawa. Sang putri sangat kaget mendengarnya. Ia dan si tupai sangat ketakutan.
Dan tanpa disangka, sang nenek sihir itu keluar dari dalam rumahnya. Sang putri
bertanya, “siapa kamu?” dan sang penyihir itu menjawab. “aku adalah seorang
penyihir. Namaku adalah Sindy. Aku adalah penguasa hutan ini, heeheheheheehhh.”
Nenek sihir itu tertawa. Lalu nenek sihir itu berkata kembali. “siapa kamu?
Kenapa kamuu datang kerumah ku?” dan putri Azkia menjawab “aku ingin
membebaskan temanku yang telah kau tangkap.” Mendengar perkataan sang putri,
penyihir itu pun menjadi marah. Penyihir itu berkata “apa kau bilang? Kau ingin
membebaskan teman mu? Aku akan menyihirmu menjadi seekor kelinci. Simsalabim
abrakadabra, jadilah kamu seekor kelinci.” Kemudian penyihir itu mengayunkan
tongkat sihirnya. Lalu sang putri
berteriak. “aaaaa tidaaaakkkkkkk” tetapi ia sudah tersihir menjadi seekor
kelinci. Si tupai yang ketakutan langsung berlari menjauhi rumah itu.
Sementara itu, dirumahnya,
sang kepala desa mulai merasa resah, karena hari sudah mulai sore dan putri
Azkia belum juga pulang. Dan sampai malam, sang putri tidak juga pulang.
Akhirnya sang kepala desapun memutuskan untuk mengumpulkan warga untuk mencari
sang putri. Mereka mencari sang putri kedalam hutan. Tetapi mereka tidak
menemukannya. Tetapi kemudian, salah seorang warga melihat seperti cahaya api
ditengah hutan. Mereka mendatanginya beramai-ramai. Cahaya itu ternyata adalah
api yang ada dirumah penyihir Sindy. Dan mereka tidak dapat menemukan putri
Azkia disana. Mereka tidak tahu bahwa putri Azkia telah disihir menjadi seekor
kelinci. Karena mendengar suara gaduh diluar, penyihir Sindy keluar dari dalam
rumahnya. Penyihir Sindy berkata, “apakah kalian mencari putri kalian.? Dia
sudah kusihir menjadi seekor kelinci. Heheheheheheehhh.” Para wargapun berlari
terpontang-panting karena takut.
Setelah kejadian itu, sang kepala desa jatuh
sakit. Ia mengumumkan bahwa barang siapa yang bisa menyelamatkan putri Azkia,
akan mendapatkan seluruh hartanya. Kabar itu menyebar sampai keseluruh penjuru
negeri. Banyak orang yang mencoba menyelamatkan sang putri, namun mereka semua
selalu gagal. Kemudian, datanglah seseorang pemuda yang sangat gagah dan
pemberani. Ia bernama pangeran Rahmad. Pangeran Rahmad pergi kehutan dimana
rumah sang penyihir berada. Ia tidak membawa apa-apa. Ia hanya membawa sebuah
kaca yang ia selipkan belakang punggungnya.
Sesampainya dirumah penyihir Sindy, dia pun
berkata, “hai penyihir Sindy, keluarlah kau. Aku akan mengalahkanmu.” Lalu,
penyihir Sindy keluar dan berkata “siapa kau.? Kenapa kau datang kemari.?”
Pangeran Rahmad menjawab “aku adalah Rahmad. Aku ingin menyelamatkan putri
Azkia.” Sang penyihirpun tertawa. “heehehehehehehh. Kau ingin menyelamatkannya?
Kau harus mengalahkan ku.” “baiklah, aku akan mengalahkan mu” jawab pangeran
Rahmad. Kemudian, penyihir Sindy mengayunkan tongkatnya kearah sebuah kayu yang
besar. Kayu itupun terbang kearah pangeran Rahmad dan mengenainya. Pangeran
Rahmad jatuh tersungkur. Penyihir Sindy mendekatinya. Pangeran Rahmad merangkak
mengambil kacanya yang terjatuh didekatnya. Penyihir Sindy berkata “aku akan
membunuhmu pangeran Rahmad.” Sambil memegang kacanya, ia mencopa untuk berdiri.
Kemudian, penyihir Sindy mengayunkan tongkatnya, dengan membaca mantra
“simsalabim” lalu pangeran Rahmad berteriak sambil menutupi wajahnya dengan
tangannya. Tak disangka, sihir dari penyihir Sindy mengenai kaca yang ia
pegang, kemudia memantul ke tubuh oenyihir jahat tersebut. “aaaaa tidaaaakkkk”
teriak penyihir Sindy. Penyihir jahat itu pun akhirnya mati terkena sihirnya
sendiri.
Kemudian, pangeran Rahmad mengambil tongkat
sihir penyihir tersebut. Ia mengarahkannya kepada putri Azkia. Dan sang
putripun kembali menjadi manusia. “aku akan mengantarmu pulang wahai putri yang
cantik.” Ucap pangeran Rahmad. “Terimakasih pangeran. Kau sudah menyelamatkan
aku.” Kata sang Putri. “tidak apa-apa wahai putri yang cantik. Tetapi, maukah
kau menjadi permaisuriku.?” Tanya pangeran Rahmad. Kemudian putri Azkia menjawab
“suatu kehormatan bagiku dapat menjadi permaisuri seorang pangeran yang gagah
dan pemberani seperti dirimu pangeran Rahmad.” Mendengar jawaban sang putri,
pangeran Rahmad sangat bergembira. Kemudian sang putri mengambil kelinci yang
telah ditahan oleh penyihir jahat tadi. Ia pun menggendongnya.
Ketika mereka akan meninggalkan rumah sang
nenek sihir, tiba-tiba kelinci itu melompat dari gendongan putri Azkia. Kelinci
itupun berubah menjadi seorang peri dan berkata “terimakasih karena sudah
menyelamatkan aku wahai putri yang cantik.” Putri Azkia dan Pangeran Rahmad
terkejut melihat kejadian itu. “siapa kau?” tanya mereka. “aku adalah peri
hutan Punanggungan ini. Tetapi, penyihir Sindy telah mengubah ku menjadi seekor
kelinci.” Kata sang peri tersebut. “Mulai sekarang, kalian akan menjadi raja
dan ratu hutan Punanggungan ini. Itu adalah imbalan karena telah menyelamatkan
aku. Semua hewan di hutan ini akan tunduk kepada kalian.” Setelah mengucapkan
hal itu, sang peri menghilang. Mereka berdua pulang kedesa Punanggungan dan
menikah disana. Mereka memilih untuk tinggal didalam hutan Punanggungan bersama
para binatang yang sudah tunduk kepada mereka. Mereka hidup bahagia disana.
Selamanya ditemani oleh para binatang yang juga merasa bahagia hidup bersama
raja dan ratu mereka.
No comments:
Post a Comment